Share

Bab 28.a

Pov Alina

Setelah dari pemakaman kami duduk di kursi taman. Bernaung di bawah pohon dengan pemandangan rumput hijau. Bang Rasya menceritakan semuanya dengan raut kacau. Baru kali ini aku melihat lelaki menangis sampai berlinang-linang air mata. Bang Rasya menggenggam tanganku. Sikutnya bertumpu pada paha.

Aku terpejam. Membaca semua rasa yang bergejolak di dada. Hatiku kini serupa rumah yang memiliki dua ruang. Ruang pertama diisi oleh rasa kasihan. Miris mendengar kisah cinta nan pilu itu. Kehilangan pasangan yang masih dalam nuansa berbulan madu. Apa lagi dia dalam kondisi hamil. Pantas Bang Rasya sampai depresi.

Ruang kedua dadaku bergejolak. Panas karena cemburu. Aku baru tahu kalau ternyata ada wanita yang kian dalam mengisi hatinya. Aku cemburu karena sadar aku tidak memiliki cintanya. Cinta Bang Rasya hanya untuk orang yang jauh di sana. Bahkan perhatiannya timbul karena bentuk peluapan kekecewaannya pada diri sendiri.

Dua perasaan itu membentuk sedih, sedih yang berbeda. E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status