Share

Bab 42.a

Pov Alina

Aku melihat dia dan Aisha menaiki mobil bersama. Rasa cemburu semakin memenuhi dada. Apa yang akan mereka lakukan berdua di sana. Aku tak ikhlas sama sekali. Benar dia tetap berusaha menunjukkan perhatiannya menitipkanku pada Mbak Jamila. Tapi itu tidak lantas menghilangkan kekhawatiranku.

“Kita mau mengikuti ke rumah sakit, Bu?” tanya Mbak Jamila.

Aku berpikir sejenak. Jika aku ikut masalahnya pasti tambah pelik. Aku tak kuasa mendengar dan melihat lebih banyak bagaimana perlakuan Bang Rasya pada Aisha.

“Sebaiknya kita pulang saja, sudah terlalu malam.”

Mereka melihatku dengan iba. Aku menunduk dan jalan ke depan. Mbak Jamila langsung memesan kendaraan lalu kami pun kembali ke panti.

“Ini pasti sulit, ya, Bu?” Mbak Jamila bicara hati-hati.

“Sangat,” kataku datar.

“Kami turut prihatin. Kami tidak enak tadi harus memberitahu lewah Ibu, tapi ....”

“Tidak apa-apa, Mbak Jamila, sudah benar. Saya hanya ingin segera istirahat sekarang.”

Mereka langsung membawa koperku ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rafika Widiastuti
sedih nya. bagus sekali cerita nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status