Share

20. Permintaan Maaf

“A—apa maksud Ibu?”

“Kamu pikir aku tidak tahu sertifikat rumah ini kamu simpan, hah?”

“Sudah aku gadaikan di tempat Juragan Arya dan yang kamu lihat di dapur itu adalah uang hasil aku menggadaikan rumah reyot ini, sisanya ya buat shopping lah,” jawabnya tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

“Ibu keterlaluan!” teriaknya histeris.

“Pikirkan apa yang aku katakan, mau sampai kapan kamu membiarkan bapak kamu menderita dengan penyakitnya, bawa virus tahu?”

“Lebih baik kamu buang saja ke panti Jompo sekalian agar tidak merepotkan kita,” lanjutnya lagi sambil meninggalkan Ayumi dan Pak Amin yang saling berpelukan.

Ayumi segara memapah tubuh kurus itu dengan perlahan-lahan dan menyenderkan badannya di dinding. Kedua kakinya pun diangkat kembali ke tempat tidur.

“Mi, ma-maafkan Ba—bapak su—sudah membuat ka—kamu menderita,” ucap Pak Amin terbata-bata dan nyaris tak terdengar.

Ayumi tetap diam dan pergi keluar, tak lama kemudian dia kembali dengan membawa nampan yang berisikan bubur dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status