Share

16

Aksa melotot. Sesuatu dalam dadanya serasa ditalu, berdetak begitu cepat saat benda kenyal juga basah itu menempel pada bibirnya.

Pria itu segera beranjak, ia memegangi bibirnya sendiri selama beberapa waktu dan mengalihkan pandangannya ke arah Aleena yang syukurnya masih terlelap nyaman dalam tidurnya.

Pria itu menghela napas lega. Ia kemudian melangkah ke luar kamar dengan segera.

Setelah kepergian Aksa, Aleena membuka mata dengan perlahan. Ia yang memang pada dasarnya sudah terbangun semenjak Aksa mulai mendekatkan wajahnya itu sontak terduduk.

Ia menatap ke arah pintu, menarik napas dan menghembuskannya pelan.

"Harusnya dia tidak seperti itu. Jika memang tidak menyukaiku tidak perlu sampai bersikap seolah aku adalah virus yang harus dijauhi!" gerutunya.

"Kan masih bisa berteman," sambungnya.

Ia mendengkus, merasa kesal dengan apa yang dilakukan Aksa beberapa saat lalu.

Bukannya dia yang mendekat lebih dulu, lalu kenapa dia yang juga tiba-tiba menjauh dan bersikap seolah dirinya a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status