Share

56. Persidangan

Meja makan yang biasanya hanya ditempati oleh tiga kepala, pagi ini tampak begitu ramai dengan datangnya tiga anggota keluarga lainnya. Meski kecanggungan tak mampu ditampik, namun sesekali mereka menebar senyum ketika tanpa sengaja beradu tatap dengan si kecil Luna.

Meskipun masih berumur lima tahun, gadis cilik itu sudah pandai menyuap makanannya sendiri. Ia tampak begitu khidmat menikmati makan pagi dengan lauk favoritnya; kari ayam. Seragam sekolah taman kanak-kanak sudah terlihat rapi membungkus tubuhnya, pun rambut sekelam malam itu terkuncir dua.

"Sarapan Luna sudah habis!" Luna berseru riang setelah satu suapan terakhir telah berhasil ia telan. Segelas air mineral ia tenggak guna membasahi kerongkongan.

"Wah, pintar sekali." Arini memberikan pujian dengan memberikan acungan jempol. "Luna berangkat sekolah bersama Pak Supir dulu, ya? Nanti Mama jemput," lanjut si wanita baya, ucapan yang sukses membuat si kecil Luna mengerutkan keningnya.

"Kenapa, Ma?" benak balita itu bertanya-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status