Share

138

“Sudah kukatakan pergi dari hadapanku. Dasar wanita menjijikan.” Teriaknya

“Aku tidak akan pergi sebelum semua pekerjaanku selesai.” Jawab Safira tegas, menatap dalam mata suaminya itu. Berharap dia menemukan sesuatu dimata itu, agar dia lebih bisa lagi memahami laki-laki yang saat ini telah menjadi suaminya. Namun yang dia temukan hanyalah tatapan mata datar dan kebencian terhadap dirinya. Dia ingin sekali menyelami dalam mata itu, namun dia terlalu takut akan kebenaran yang akan terungkap, bahwa laki-laki itu selama-lamanya akan membencinya.

“Pekerjaanmu telah selesai.” Ucap Fikri dingin. Mencoba menjauhkan diri dari Safira.

“Belum, dasimu masih belum rapi. Biar saya rapikan, dan rambutmu juga terlihat berantakkan.” Ujar wanita itu lembut, dan senyumnya tak pernah lekang dari wajah ayunya.

Dengan terpaksa Fikri diam seperti patung, membiarkan Safira sibuk dengan aktivitasnya, merapikan dirinya.

“Jika kamu rapi, kamu terlihat lebih berwibawa.” Puji Safira dengan tulus. Tanpa mengubri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status