Share

Mengulang Jejak

Max mengedarkan pandangan ke seluruh bangunan yang berdiri di atas tanah berukuran 20x20 m2 itu. Bangunan-bangunan permanen bercat putih yang telah memudar itu, terlihat tidak terawat. Lumut melekat hampir di semua dinding. Beberapa ruangan juga terlihat keropos, belum lagi pintu dan kusen jendela digerogoti rayap. Benar-benar tidak terurus sama sekali.

Bila dibandingkan saat Max masih tinggal di sana, pasti tidak ada yang mengira jika dulu bangunan yang terlihat angker itu gedung elit dan megah. Di sana berdiri panti asuhan yang menampung puluhan anak-anak terlantar dan tidak diinginkan keluarganya. Max tidak ingat kapan persisnya berada di sana dan kenapa. Satu-satunya kenangan yang tertinggal adalah, dia terbangun di pagi hari dan tidak melihat kedua orang tuanya. Dia menangis berhari-hari, tidak mau menyentuh makanan. Seorang wanita dengan sabar membujuknya hingga kemudian dia melupakan kesedihannya dan mulai berbaur dengan anak-anak yang ada di sana.

"Marcel! Kaukah itu?"

Max me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status