Share

Langkah cepat Cantaka

Cantaka benar-benar terkejut sembari terus memegangi pipi kirinya yang terkena tamparan cukup telak dari Raja. Suara yang ditimbulkan terdengar bergema di seluruh ruangan, maklum saja istana dalam begitu kosong hanya menyisakan mereka berdua.

“A-Apa salah hamba sampai Yang Mulia menamparku?” tanya Cantaka, ketakutan.

“Ceroboh! Bukankah sudah kukatakan sebelumnya bahwa kecerobohan bisa mendatangkan kesialan dan keburukan,” jawab Raja, tegas.

Cantaka segera mengambil sikap bersujud, kedua telapak tangannya menempel di atas lantai marmer dengan pandangannya yang terus memandang ke lantai tempatnya bertumpu.

Ia sadar, perbuatan membunuh mereka semua adalah hal yang salah, ia juga tidak mengelak kalau dirinya pantas untuk dihukum.

“Maafkan hamba, Yang Mulia. Bukan maksud hamba untuk melakukan hal itu dengan—”

“Katakan padaku, apakah kamu sedang menyelidiki kasus pungli yang menteri itu katakan?” tanya Raja, menyorot tubuh Cantaka yang masih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status