Lu Fei semakin pucat, dia terlihat sangat buruk. Dia semakin pucat, semakin kurus dan matanya mengering. Itu membuat Lu Fei terlihat seperti tengkorak yang dilapisi kulit. Yang Jiu tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia ingin kembali ke sekte Pagoda Surga, tetapi jaraknya sudah jauh. Yang paling dekat adalah sekte Bukit Surga. Hanya saja Yang Jiu tidak mengenal siapa pun di sana. Dia ragu membawa Lu Fei ke sana. "Perduli setan!" teriak Yang Jiu. Dia membuang semua keraguan itu. Dia langsung menggedong tubuh Lu Fei. Setelah itu dia memulai perjalanan lagi. Tujuan dia adalah sekte Bukit Surga. Yang Jiu terus berjalan tanpa henti. Bahkan saat malam hari pun dia tetap melanjutkan perjalanannya. Kakinya mulai terasa mati rasa saat dia sudah berjalan dua hari tanpa henti. Yang Jiu melirik ke arah kakinya. Dia hanya memastikan kalau dia sedang berjalan. Yang Jiu tetap tidak berhenti. Dia hanya memastikan. Dua hari kematian Yang Jiu pun sudah hampir tiba di sekte Bukit Surga. Keringat
Lu Fei sedang terbaring di sebuah ruangan. Lu Fei masih hidup. Dia tidak sendirian di dalam sana. Lu Fei bersama seekor siluman ular. Bukan siluman ular biasa. Ini adalah siluman ular yang besar. Induknya siluman ular. Tubuh Lu Fei dibeli oleh siluman ular itu, tetapi bukan belitan yang kuat. Dengan ujung ekornya, siluman itu mengelus pipi Lu Fei."Apa ini?" Siluman Ular itu merasakan ada sesuatu yan aneh. Dia merasakan sedikit qi miliknya diserap. Hanya sebentar saja, dia berpikir kalau itu hanya perasaannya saja. Siluman Ular itu berubah ke wujud setengah manusia. Dia mendekatkan wajahnya ke Lu Fei. Dia menjilat wajah Lu Fei. Dia merasakan tubuhnya panas. Siluman Ular itu membuka baju lu Fei. Tubuh Lu Fei sangat kurus kering, tetapi Siluman Ular itu makin suka. Padahal Lu Fei lebih terlihat seperti seorang tengkorak dengan kulit. Seharusnya siluman ular itu tidak tertarik kepada Lu Fei. Sayangnya siluman punya pikiran yang berbeda dari manusia. "Kau akan menjadi milikku."Ekor si
Yang Jiu melakukan tebasan yang sangat kuat. Itu membuat ketiga siluman ular yang ingi memakan An Mei mundur. Ketiganya menjauh dari sana. Setelah itu Yang Jiu membawa tubuh An Mei menjauh dari sana. Dia meletakkan tubuh An Mei di belakang dirinya. Lebih tepatnya di sadarkan tubuh An Mei di pohon. "Di mana tuan Fei?" tanya Yang Jiu. "Bagaimana kau bisa keluar?" keluh salah satu siluman ular. "Bunuh saja dia!""Tapi ....""Dia sudah keluar. Ibu tidak akan marah kalau kita membunuhnya."Yang lainnya ragu, tetapi mereka mengangguk. Mereka pun langsung menyerang Yang Jiu. Yang Jiu harus bertarung melawan tiga siluman ular sendirian. Tiga lawan satu, ini bukan sesuatu yang bagus. Dia tidak yakin kalau bisa menang, tetapi Yang Jiu bertekad akan mengalahkan ketiga siluman ular itu. Seharusnya begitu. Dia punya rencana. ***Setelah melakukan berbagai cara, Yang Jiu pun berhasil mengalahkan ketiga siluman ular itu dengan trik yang sudah dia pikirkan. Dia memancing ketiga ular itu ke satu t
Lu Fei dan Yang Jiu diajak ke sekte Bukit Surga. Lu Fei sudah mulai dirawat, tetapi dia masih belum sembuh. Padahal sudah beberapa ahli alkimia yang sudah berusaha mengobati Lu Fei. Hanya saja tidak ada pill yang bisa menyembuhkan Lu Fei. Semuanya juga bingung apa yang Lu Fei alami. Mereka tidak tahu karena itu mereka tidak bisa membuat ka obatnya."Apa yang terjadi padanya? Kalau tidak tahu penyababnya, ini akan sulit bagi kami membuatkan obat yang tepat." Sima Zhou sudah berusaha sebanyak yang bisa dia lakukan. Sayangnya semuanya gagal. Dia juga seorang alhi alkima. Dia adalah alchemist yang dihormati. Hanya saja Sima Zhou hanya membuatkan pill untuk sekte nya sendiri. Sangat jarang dia membuatkan pill untuk orang lain. Itu membuat Sima Zhou tidak terlalu terkenal dengan kemampuan alkimia nya. Dia lebih dikenal sebagai ahli strategi yang luar biasa. Yang Jiu pun menjelaskan apa yang terjadi. Untung saja Lu Fei pernah bercerita kepada Yang Jiu tentang apa yang terjadi. Ini membuat
Keadaan Lu Fei masih seperti sebelumnya. Setiap hari dia diberikan pill untuk menambahkan qi. Dengan begitu Lu Fei bisa tetap hidup. Sima Zhou dan yang lainnya masih sedang mencari keberadaan buku yang Sima Zhou maksud, tetapi mereka belum menemukan buku itu. Padahal mereka di sana sudah satu hari. Sima Zhou dan Yang Jiu tidak tidur sama sekali. Bahkan mereka tidak tidur selama tiga hari. Wajah mereka lesu karena kelelahan. Tidak tidur itu memelahkan. Apalagi mereka terus mencari tanpa henti. It sangat melelahkan juga. Wajar saja kalau Sima Zhou membuat emosian. Ah, jangan bilang kalau ini alasan kenapa Sima Zhou menjadi orang yang tempramen. Itu karena mereka sering tidak tidur. "Ini melalahkan," keluh Ning Cai. "Benar." An Mei membenarkan. Yang Jiu hanya melirik saja. Padahal wajahnya yang terlihat paling buruk diantara dua lainnya. Dia yang sudah tidak tidur tiga hari saja tidak protes. Aneh saja saat melihat keduanya yang bertingkah seolah-olah mereka adalah yang paling kesuli
Pada ribuan tahun lalu ada wabah mengerikan yang disebut sebagai cursed on the south island atau kutukan di pulau selatan. Wabah dimana anak-anak kecil mengalami kelebihan qi dan berakhir berubah menjadi monster mengerikan. Para anak-anak itu mengamuk dan membunuh manusia yang ada di dekat mereka. Siapa pun tanpa pandang bulu sama sekali. Manusia biasa tidak punya pilihan selain mati. Melawan atau tidak melawan, mereka akan tetap berakhir terbunuh. Mereka hanya manusia biasa yang tidak punya pilihan. Zaman itu tidak ada yang namanya cultivator. Semuanya masih normal hingga saat seorang pria misterius muncul dan mulai mengumpulkan anak-anak yang mulai tertular. Mereka dikumpulkan dan mulai dilatih pernapasan. Akhirnya mereka mulai normal dan tidak berubah menjadi monster lagi. Para anak yang awalnya disebut anak terkutuk dan selalu dibunuh. Mulai hari itu mereka mulai diterima dan perlahan mereka menjadi pahlawan. Mereka menjadi kuat dan membunuh para monster yang terus menyerang ma
Sima Zhou langsung memerintahkan beberapa orang untuk pergi membawa Lu Fei ke tempat yang jauh. Diasingkan ke tempat yang jauh dari keramaian dan sekitar sana dijaga oleh beberapa cultivator kuat di sekte Bukit Surga. Yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan Lu Fei hanya Sima Zhou karena dia percaya kalau dia bisa tetap bertahan dari kutukan makhluk itu. "Sepertinya aku tahu cara mengalahkan makhluk itu," ucap Sima Zhou. Yang Jiu yang awalnya sangat cemas, dia punya harapan. Dia menatap serius dan penuh harap kepada Sima Zhou. "Aku tadi mencoba melihat makhluk itu. Dia berada di belakang Lu Fei dan benar dia yang menyerap qi milik Lu Fei. Sepertinya tujuan dia melakukan itu adalah untuk bangkit kembali. Dia ingin kembali menjadi makhluk seperti kita dan sepertinya makhluk itu punya niat buruk. Mungkin itu adalah balas dendam," jelas Sima Zhou. "Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Yang Jiu."Tidak perlu! Aku sendiri yang akan melawan makhluk itu. Kau bantu rawat Ning Cai saja! Sem
Sima Zhou sudah berada di depan makhluk itu. Keduanya saling menatap satu sama lain. Sima Zhou menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Setelah itu Sima Zhou langsung muncul di depan makhluk itu. Dia melakukan tusukan yang sangat kuat. Serangan Sima Zhou berhasil ditahan oleh makhluk itu. Makhluk itu mengangkat tangannya. Dia mengeluarkan sebuah lendir ke arah Sima Zhou. Dengan cepat Sima Zhou melompat ke kiri. Dia maju kembali. Dia terus melakukan serangan. Tubuh makhluk itu sangat keras. Serangan Sima Zhou tidak ada yang bisa melukai makhluk itu. Makhluk itu tidak terlihat, tetapi dia bisa diserang. "Lendir ini bersifat korosi," keluh Sima Zhou. Tombak milik Sima Zhou karat setelah melakukan serangan kepada makhluk itu. Itu akan membuat serangan Sima Zhou tidak tajam lagi. Perlahan karat itu semakin banyak dan akhirnya tombak milik Sima Zhou atah bagian ujungnya. Sima Zhou mundur bekelang. Saat itu juga monster itu muncul di depan Sima Zhou dengan sangat cepat. Ia m