Lu Fei menyipitkan matanya. Dia memperhatikan gadis di depannya dengan sangat seksama. Kata Nie Li, gadis di depan Lu Fei sekarang adalah salah satu mantan tahanan yang sangat hebat dalam Menyelinap dan memiliki pendengaran yang tajam. Kemampuan dia dalam menyembunyikan hawa keberadaannya juga sangat luar biasa. Lu Fei pun mulai meminta gadis itu untuk menyembunyikan hawa keberadaannya dan menyerang dirinya dengan cepat. Gadis itu tiba-tiba saja hilang Lu Fei kaget, dia menoleh ke berbagai arah dan tidak ditemukan keberadaan gadis itu. Lu Fei tersenyum dan membalik badan. Dia menangkap tangan gadis itu dan membantingnya ke tanah. "Kau masih tidak bisa mengelabuiku, tetapi kau diterima," ucap Lu Fei. Gadis itu bangun. Dia terlihat tidak percaya kalau serangannya bisa ditahan dengan mudah. Dia mencoba lagi karena tidak terima. Harga dirinya seolah dihancurkan oleh Lu Fei. Dan lagi dia yakin kalau dia masih bisa. Tadi hanyalah kebetulan saja karena dia sudah tidak lama menggunakan kem
Lu Fei bersantai di sekte Bintang Berpijar. Dia sudah menjadi yang terkaya di sana. Padahal ini baru beberapa bulan sejak dia menjadi seorang tetua. Beberapa kali Xia Ding menawarkan dirinya untuk menjadi seorang patriarch, tetapi Lu Fei selalu menolak. Dia tidak tertarik sama sekali. Gedung Alkimia memiliki stok pill yang seolah tidak terbatas sama sekali. Gedung alkimia juga dibangun di luar sekte. Lebih tepatnya di sebelah kanan gerbang masuk sekte. Di sana ada sebuah gedung baru yang sederhana, tetapi selalu ramai. Begitu banyak orang yang datang untuk membeli pill di sana. Tentu harga di sana akan lebih mahal daripada di dalam sekte. Kerena itulah beberapa cultivator luar sekte memilih bergabung dengan sekte Bintang Berpijar. Cultivator bebas yang tidak terikat dengan sekte apapun. Dengan senang hati mereka bergabung dengan sekte Bintang Berpijar. Keadaan sekte Bintang Berpijar semakin membaik. Anggota mereka semakin banyak lagi. Keadaan sekte Bintang Berpijar kembali seperti s
Lu Fei mengarahkan pedangnya ke arah utusan itu. Tatapannya sangat santai, bahkan dia bisa tersenyum. Padahal dia baru saja menyinggung seorang utusan kekaisaran. Nie Li dan Pang Lu tercengang dengan yang dilakukan Lu Fei. Mereka pun langsung menghampiri Lu Fei. Dia bahkan mencoba menurunkan pedang Lu Fei, tetap tangan Lu Fei sulit diturunkan. "Apa yang kau lakukan? Kita akan dibunuh saat menyinggung kekaisaran," tegur Nie Li. Wajah Nie Li dan Pang Lu terlihat pucat. Dia menggeleng kan kepala berulang kali. Tatapan mereka terlihat memohon. Lu Fei hanya mendengus kecil. Dia tidak perduli sama sekali. Malah bersinggungan dengan kekaisaran adalah sesuatu yang menarik bagi dirinya. Lu Fei merasa kalau dia butuh tantangan. "Kalian penakut."Pang Lu menggeleng. "Ini bukan masalah penakut. Aku tahu seberapa kuat kekasairan karena itu aku tahu kalau bersinggungan dengan mereka hanya akan menimbulkan kehancuran. Dua tahun lalu ada sekte menengah yang dihancurkan oleh mereka karena membantah
Keputusan Xia Ding ditentang dan dibenci oleh banyak tetua. Mereka sangat kesal dan mulai tidak menyukai Xia Ding dengan keputusannya yang tetap mempertahankan Lu Fei. Xia Ding sebenarnya masih ragu juga dengan keputusan yang dia buat. Hanya saja dia percaya kepada Ye Du yang memberikan saran. "Kenapa?" tanya Xia Ding."Sudah aku katakan tadi. Bocah itu gila. Saat kau bermusuhan dengannnya, kau akan menjadi target kebenciannya dan kau akan menjadi mainnya baginya. Lebih baik berpihak kepada bocah itu daripada berpihak kepada kekaisaran," jelas Ye Du. Xia Ding mengerutkan keningnya. Sebanyak apapun dia berpikir, dia tidak bisa memahami keputusan Ye Du sama sekali. Dia juga bingung kenapa dirinya bisa membuat keputusan seperti itu. Xia Ding bingung dengan dirinya sendiri. Bahkan sekarang dia mulai menyesal membuat keputusan itu. "Bagaimana bisa berpihak kepada satu individu lebih baik daripada berpihak kepada satu kekaisaran? Di mana logika yang bisa digunakan? Aku tidak melihat satu
Lu Fei fokus berkultivasi. Dia adalah orang kedua paling santai di sekte Bintang Berpijar. Tentu setelah Ye Du yang kerjaannya hanya tidur, makan, minum teh. Hanya tiga kegiatan itu yang dia lakukan selama ini. Semua pekerjaannya dikerjakan oleh murid-muridnya. Lu Fei juga begitu, tetapi dia masih rajin berlatih. Tidak ada hari tanpa latihan bagi Lu Fei. Sedangkan, Ye Du tidak ada latihan setiap hari. Meksi begitu mereka berdua sangat cocok. Pikiran mereka bisa saling mengerti satu sama lain. Jenius lainnya akan mengerti pemikiran jenius lainya meski mereka tidak saling menjelaskan satu sama lain. "Kakimu terlalu maju. Kalau aku menjadi musuhmu. Aku bisa menendang Kakimu dengan mudah. Kau akan terjatuh dan pertarungan selesai," ucap Ye Du. Lu Fei mengubah posisi kakinya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ye Du. Dia mulai melakukan beberapa gerakan lagi. Gerakan Lu Fei Sangat indah, dia punya tubuh yang bagus. Setiap serangannya bisa mengenai target dengan tepat. Ye Du selalu saj
Desa itu dihancurkan. Tidak ada yang tersisa di sana. Semua orang di sana dibantai habis. Yang tersisa hanya kepala desa saja. Keadaan kepala desa itu pun babak belur di sana. Tatapan mereka tajam ke arah kepala desa, itu sangat mengintimidasi. Kaki ketua kelompok itu menginjak kepala kepala desa. "Kalian sembunyikan di mana monster itu?" "Akhu tidhak tahu." Kepala desa menjawab dengan suara yang serak dan napas yang tersengal. Dia sangat kesakitan sekarang. Kematian sudah ada di depan matanya. Dia akan tetap menjaga rahasia tentang Lu Fei yang membawa monster yang dicari oleh kelompok itu dari desa. Kepala desa itu tersenyum. Senyuman itu menyebalkan. "Bunuh saja dia! Dia tidak akan mengatakan apapun. Kita cari saja ke tempat lain. Aku melihat ada jejak kaki monster itu ke luar desa," ucap salah satu dari mereka. "Bunhuh sajha akhu." "Dengan senang hati." Praaaaassh Satu Tebasan langsung memotong kepala kepala desa itu. Darah bermuncratan ke berbagai arah. Orang itu mengha
Kedua pria besar itu maju. Dia memegang bola cahaya yang ada di sana. Mereka menyentuh bola itu dan mengalirkan qi mereka ke dalam bola itu. Saat itu juga muncul angka yang bisa dilihat semua orang. Jumlah yang besar. Muncul angka 78 dan 82 untuk kedua pria itu. Semua orang tercengang melihat angka bakat mereka yang besar. Kedua pria itu tersenyum ke arah Lu Fei. "Lihat itu! Kau tidak akan bisa melewati ini."Lu Fei terlihat tidak perduli. Kedua pria besar itu ingin marah, tetapi mereka diminta mundur dan berkumpul dengan anggota yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Nomor urut Lu Fei pun dipanggil. Saat dia maju, beberapa orang berbisik. Mereka meremehkan Lu Fei karena sangat muda. Rata-rata yang ikut seleksi itu dua puluh tahunan. Ini adalah seleksi untuk murid luar yang bisa dilakukan oleh siapa pun. Tentu saja untuk menjadi murid dalam, mereka harus berjuang sangat panjang dan keras.Karena itu banyak yang meremehkan Lu Fei. Kalau Lu Fei berbakat, dia seharusnya sudah menjadi
Lu Fei dikepung oleh banyak panitia. Para calon murid bergumam dan mulai mempertanyakan apa yang terjadi. Mereka merasa kalau ini sudah keterlaluan. Lu Fei masih remaja yang tidak seharusnya diperlakukan seperti ini, tetapi tidak ada yang berani protes karena mereka ingin menjadi murid di sana. Sebenarnya tanpa mereka bantu, Lu Fei juga bisa mengatasi ini dengan cara yang dia punya.Tetua itu tercengang. Ketujuh belas panitia itu dijatuhkan oleh Lu Fei sendirian. Bahkan satu panitia masa depannya dihancurkan oleh Lu Fei. Dia kesal karena semua ini berawal dari panitia itu. Dia yang memberikan izin, tetapi dia juga yang menghasut dan menyalahkan dirinya. Untung saja Lu Fei tidak membunuhnya. "Aku sudah berbaik hati tidak membunuh mereka. Jadi, berhentilah melakukan hal bodoh ini!" tegur Lu Fei. Bukannya selesai. Tetua itu malah menyerang Lu Fei. Itu membuat Lu Fei menghela napas. Dia pun memasang kuda-kuda dan mulai bertarung. Tentu saja kali ini lawannya sulit, tetapi bukan berarti