Share

BERKAH

      Sudah hampir lima tahun Supa Mandrageni melakukan tapa brata. Ia hanya duduk bersila dan memusatkan diri kepada Hyang Widi sang maha pencipta. Sebenarnya kepergian Supa Mandrageni ke puncak gunung Ciremai semata ingin melarikan diri dari segala sakit hati dan kisah cintanya yang kandas. 

      Ia tidak peduli jika memang dalam semedinya ia mati karena tidak makan dan tidak minum. Tetapi, sampai lima tahun ia tidak merasakan apa-apa. Bahkan ia merasa seperti sedang berjalan-jalan ke banyak tempat yang indah. 

      Malam itu tepat saat cahaya bulan purnama bersinar penuh, hari jumat legi. Selarik sinar tiba-tiba menerangi gua tempat Supa Mandrageni bertapa.

"Anakku, Supa Mandrageni, bangunlah!" 

     Tiba-tiba terdengar suara yang bergaung memenuhi gua itu. Suara itu terdengar sangat berwibawa, tetap lembut meski penuh ketegasan. Pertanda jika sang empunya suara adalah orang y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status