Share

Dendy

Aku dan Danar diam-diam pergi ke Bogor tanpa memberitahu Giko atau pun Tama. Sudah tiga hari ini aku mendiamkan mereka. Sebisa mungkin aku menghindari Tama. Berangkat pagi-pagi sekali dan pulang larut. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menenangkan pikiran.

Lalu Giko. Ya, lelaki itu masih mendatangiku di kantor. Meminta maaf dan mengajakku makan siang. Namun, tentu saja aku mengabaikan. Dia sangat tahu aku marah.

Kota Jakarta masih gelap ketika mobil Danar keluar dari pelataran apartemen. Aku sengaja memintanya untuk mengantarku setelah subuh menjelang. Bukan untuk menghindari macet, tapi menghindari Giko dan Tama, tentu saja. Ponsel bahkan sengaja aku matikan.

"Lo masih kelihatan ngantuk. Tidur aja. Kalau udah sampai gue kasih tau."

"Hm." Aku nggak menolak dan mencari posisi nyaman untuk merebah. Kursi yang kunaiki aku setting sedikit miring ke belakang. Danar bahkan memberiku bantal kecil. Dua jam waktu yang lumayan buat tidur.

Menghindari Tama membuat tidurku kurang. Aku be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status