Share

Kena Hantam

Aku sempat mengirimi Tama pesan menanyakan keberadaannya. Bahkan menyuruhnya pergi jika memang dia benar-benar ada di apartemenku. Namun, sampai aku dan Giko naik dan tiba di lantai di mana unitku berada, Tama belum merespons pesanku. Ya Tuhan, semoga dia nggak ada di unit sekarang.

Aku menekan password apartemen dengan perasaan tak tenang. Namun, Giko tampak santai sembari mengutak-atik ponselnya. Diam-diam aku berharap akan ada sesuatu yang menghalanginya mampir ke unit. Tapi, sampai aku berhasil membuka pintu, tidak ada tanda-tanda apa pun yang bisa menjadi alasan pria jabrik itu pergi.

"Kok diam aja?" tanya Giko yang melihatku malah berdiam diri di depan pintu.

Aku nyengir dan bergerak melangkahkan kaki dengan lamban. "Gue seneng banget lo datang ke sini, Giko! Tapi jangan lama-lama, ya. Soalnya gue mau me time sama novel-novel gue!" ujarku dengan lantang, berharap kalau benar Tama ada di dalam mendengar, lalu bersembunyi.

"Lo ngapa dah teriak-teriak gitu di unit sendiri?" Gik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status