Share

Di Bioskop

Aku langsung kena mental melihat adegan mesum di bioskop. Ingin mengumpat, tapi di sini dilarang berisik. Risi banget sumpah. Apa mereka nggak punya otak ciuman di tempat umum begini?

"Gue cabut aja," bisikku ke dekat Giko.

"Filmnya belum setengah jalan masa lo udah mau cabut?"

"Risi gue."

Giko melirik kursi di samping kami yang penghuninya belum mau melepas bibir mereka masing-masing. Dia lantas mengerling. "Gimana kalau kita juga begitu?"

Giko terpekik tertahan, begitu mendapat tabokan keras di kepalanya. "Gila, sakit, Wina."

"Lo mau ikut sinting kayak dua orang itu?" tanyaku mendelik.

Giko mengusap kepalanya yang barusan kupukul. Maksudnya biar otaknya yang gesrek bisa benar kembali.

"Mereka nggak sinting, tapi lagi memanfaatkan momen."

Astaga, memang otak pria playboy ini luar biasa.

"Liat, Win. Cowoknya nyosor lagi."

Ya ampun Giko malah menikmati tontonan lain daripada melihat layar lebar di depannya.

"Gue yakin sebentar lagi ceweknya dibikin becek sama tuh cowok."

Cuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status