Share

Satu Apartemen

Meski sepi kayak kuburan, tetep aku update-nya. Aku sayang cerita ini soalnya.

(人 •͈ᴗ•͈)

"Kalian berhasil menggaet klien?" tanya Danar saat dia meneleponku.

Aku baru saja turun dari bus trans Jakarta dan berjalan menuju apartemen.

"Lo tau kalau klien kita itu perusahaan tempat Tama kerja?" tanyaku balik, tanpa menjawab lebih dulu petanyaannya.

Aku berhenti berjalan dan menunggu lampu merah menyala.

"Tau. Kan gue yang nawarin kerjasama pas kemarin di acara reuni. Jadi, kemarin itu follow up tawaran gue."

Sudah kuduga. Tahu begini aku–"Dan lo tau pasti bakal dapat kontraknya, kan?"

"Oh, kalau itu belum tentu makanya aku kirim kalian. Pas itu Tama bilang mau lihat dulu proposal tawaran kerjasamanya."

Syukurlah, itu artinya usaha Arin nggak sia-sia membuat percaya calon klien.

"Lo masih di Bogor?" Aku mendongak ketika lampu merah menyala. Lalu kembali berjalan dengan pejalan kaki lainnya untuk menyeberang.

"Masih, tapi kayaknya sebentar lagi selesai. Gue pulang malam kayaknya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status