Share

Bab 21

Dina melangkah menuju kamarnya. Cepat karena ingin segera menangis menumpahkan kecewa. Terluka.

"Hey Bocah, Sandra akan kemari, mungkin lebih baik kamu pergi agar dia lebih nyaman berada di sini."

Dina menelan bulat pil pahit yang sepertinya Elan jejalkan dengan sengaja. Ia paham ini bukan rumahnya tapi mengusirnya untuk berduaan atau mungkin bercinta dengan gadis lain sangat tidak manusiawi baginya. Setelah semua yang mereka jalani bersama, mengapa ia merasa didepak? Sebagai satu serpihan yang tak diharapkan hidup Elan.

Bagaimanapun Dina merasa masih berstatus istri sah Elan. Ia ingin setidaknya dihormati, bukan hanya dianggap tak dianggap. Entahlah, Dina pun bingung dengan perasaannya sendiri. Mungkin ini cemburu, cemburu yang tak perlu.

"Aku di dalam kamar saja, tidak perlu keluar tidak masalah kan?" Dina berusaha tenang.

"Terserah, asal jangan keluar kamar sampai Sandra pulang."

Dina tak merespons. Ia segera masuk ke dalam kamar. M

Aulia Lapan Bilan

vote dan komentar ya say

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status