Share

Bab 45

"Kakak!!" Dina berusaha menahan dada Elan. Betapa lelaki itu selalu menyudutkannya dalam bilik kenikmatan hingga ia kerap susah payah bertahan dari serangan. Seperti saat ini, ia berusaha mengelak tapi dibarengi dengan desahan.

"Apa Sayang.. Hmm?"

Elan lebih dari siap memasuki, menjelajah ruang istrinya yang selalu istimewa baginya.

"Kakaak.."

Rengekan Dina mencerminkan kerisauan. Berusaha menemukan cara mencegah Elan memasukinya. Ia baru teringat pesan dokter Diana, bodohnya setelah sekian lama terlena oleh perlakuan Elan di tubuhnya, hingga menghasilkan telaga yang siap membenam milik Elan dalam syahdunya senggama.

Ah lelaki itu selalu saja membuat kewarasannya ambyar. Buyar lalu tercerai berai. Sebelumnya, Dina hanya bisa hanya bisa mengeratkan remasan di tepian meja kerja saat Elan berjongkok, lalu lidah profesionalnya bekerja prima hingga sebuah klimaks mudah ia gapai. Jika saja boleh, ia ingin merutuki diri sendiri sepuasnya saa

Aulia Lapan Bilan

vote dan komentar ya say, makasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status