Share

Bab 26

Malam ini aku tak bisa memejamkan mataku. Penglihatan tadi siang benar-benar mengganggu pikiran. Aku masih tak percaya kalau ayahku adalah orang yang sangat jahat. Bahkan mendengar ayahku bersuara keras saja aku tak pernah.

Rasanya ada yang salah dengan apa yang kulihat? Kalau Ayah seorang yang suka berselingkuh, kenapa harus Eyang? Lama kami tinggal di Jakarta. Tak pernah sekalipun Ayah dekat dengan perempuan.

Aku bangkit dari tempat tidurku. Membiarkan Mas Mondi nyenyak dalam tidurnya. Rasanya sangat gerah di dalam kamar. Padahal ada kipas angin besar yang berputar di langit-langit kamar.

Saat aku keluar dari kamar, aku mendengar suara tangisan dari dalam kamar Ayah.

Aku jalan pelan mendekati kamar Ayah, lalu menempelkan telinga di pintu kamar Ayah. Benar, itu seperti suara orang yang sedang menangis. Aku yakin sekali, itu suara Ayah. Suaranya, suara laki-laki, siapa lagi kalau bukan Ayah?

Tok tok tok

Kuketuk pintu kamar itu pelan, agar tak mengganggu tidur Mas Mondi.

"Ayah!" pang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status