Share

Bab 27

"Sayang, sebaiknya kita pulang," ajak Mas Mondi.

Aku masih menangis di pusara Ayah. Aku masih tak menyangka, Ayah akan pergi secepat ini. Apalagi, Ayah belum mengakui semua perbuatan yang dirinya dan Eyang lakukan. Kenapa Ayah dan Eyang lebih rela membawa dosa itu sampai mati, daripada harus berkata yang sebenarnya.

"Ayah tak akan tenang, kalau kamu seperti ini, Sayang." Mas Mondi juga berusaha membujukku.

"Maaf, biar nanti saya yang antar pulang Rachel." Walau aku tak melihatnya, tapi aku bisa mendengar, kalau itu adalah suara Zain.

Aku tak tau, seperti apa reaksi Mas Mondi mendengar perkataan Zain itu? Aku masih larut dalam kesedihanku sekarang. Mas Mondi mungkin masih berpikir untuk mau membiarkan aku bersama Zain.

Tak lama, Mas Mondi pergi meninggalkan kami. Aku memang sedang butuh waktu. Apa yang akan aku lakukan setelah ini? Apa aku harus menceritakan semua pada Bi Lasmi dan Pak Manto? Bahwasanya Eyang dan Ayah yang menyebabkan kematian anak mereka.

Beberapa saat, aku meras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status