Share

Bab 26

 Tumpukan emas batangan tersusun rapi di dalam lemari kaca. Jika tidak salah hitung, mungkin jumlahnya ada lima puluhan. Entah berapa berat semuanya jika ditotal. Tak hanya aku yang terkejut dibuatnya. Para anak-anak ibu, Ahmad dan kak Agung juga sama terkejutnya. Tak ada yang bergerak dari posisi masing-masing. Semuanya masih merasa kaget sekaligus takjub.

 "Ma-Mas, itu e-emas semua?" tanyaku, tergagap.

 Mas Harto tak menjawab. Ia hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali. Dari mana ibu mendapatkan kekayaan yang seperti ini? Sedang selama ini, ibu terlihat begitu sederhana. Pakaian atau barang-barang pribadinya juga tidak begitu mewah. Apalagi makanannya sehari-hari, aku sampai tidak pernah melihat lauk pauk lain, selain ikan pindang.

  Cukup lama terdiam, akhirnya kami memberanikan masuk ke dalam ruangan itu. Tepat saat kaki kami melangkah, peti tempat jenazah ibu dibuat berbunyi keras. Aku sampai terkejut dan memeluk lengan mas Harto. <
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
dr.wadda school
sereeem,, lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status