Share

Bab 27

 Aku memperhatikan botol-botol yang Ahmad maksud. Memandangnya saja sudah membuat bulu kudukku berdiri. Auranya berbeda, padahal itu hanya sebuah botol.

 "Mas!" Panggilku, mendekat ke arah mas Harto.

 Mas Harto menoleh, lalu menarik tanganku dalam genggamannya. Dapat aku rasakan, tangannya gemetar dan berkeringat. Pasti dia merasa syok.

  "Emas ini mau diapakan Mas? Bagaimana ibu mendapatkan semua ini?" tanya mas Bani pada kakak tertuanya.

 "Entahlah Ban. Aku juga tidak tau. Emas sebanyak ini, harus dikemanakan? Aku takut jika kita menggunakannya, akan jadi masalah baru lagi," sahut kakak tertua.

   "Masalah apa maksudnya Mas?" tanya yang lain penasaran.

 Aku hanya jadi pendengar dan penyimak saja. Tak ada niat bertanya atau ikut campur. Toh ini bukan kapasitasku untuk bicara.

 Dari percakapan yang aku dengar, keenam saudara mas Harto ini bukanlah orang-orang yang gila harta atau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status