Share

Gamang

Sepasang mata Rion terbuka perlahan. Dia melihat langit-langit kamar serta tercium ruangan yang berbau obat. Beberapa bagian tubuhnya terluka dan di bagian dahi terpasang perban.

"Ah ... sakit sekali," ucap Rion sambil memejamkan matanya.

Tidak berselang lama, pintu ruangan itu terbuka dan terlihat seorang laki-laki tua yang duduk di kursi roda mendekat ke arahnya.

"Gimana keadaanmu, Rion?" tanya kakeknya.

"Sedikit pusing, Opah. Yang aku khawatirkan Mama Kemala, bagaimana keadaannya saat ini?"

"Belum sadarkan diri, dia masih ada di ruang ICU," jelas seorang kakek yang rambutnya telah memutih.

"Oh ... astaga." Rion mengembuskan napas beratnya. "Bolehkah aku melihatnya, Opah?"

"Nanti, tunggu dokter dulu agar memeriksa keadaanmu. Di sana ada Owen. Tidak usah khawatir."

Rion mengangguk meskipun dalam hatinya begitu ingin melihat Kemala, walaupun dia sebatas ibu tirinya.

Frederic menyuruh Rion beristirahat. Laki-laki tua itu sengaja meninggalkan Rion agar dia bisa beristirahat den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status