Share

Makan Malam

"Ngapain Kakak ke sini?" tanya Rion penuh selidik.

Owen tampak gelisah. Terlihat dari berpalingnya wajah ke arah lain.

"Tentu saja aku ada perlu sama Kenzie," jawab Owen yang seolah santai, tetapi Rion tidak dapat dibodohi.

Rion melipat tangan di dada, lalu bibirnya tersenyum sarkas. "Bukankah Kak Owen bisa menelpon dia dan meminta untuk datang ke ruangan Kakak? Kok, mau-maunya seorang atasan repot-repot ke ruang kerja bawahannya?" Rion begitu pintar, padahal ingatannya saja belum kembali seutuhnya. Apakah benturan di kepala malah menjadikan dia lebih genius? Entahlah. Rion yang selama ini dianggap culun, hari-hari ini menjadi lebih kritis saat melihat masalah yang ada di sekitarnya.

"Aku––" ucap Owen terhenti karena ponsel yang ada di saku jasnya berdering. Ia pun merogoh, lalu mengangkat panggilan tersebut di depan Rion. "Halo?" Owen menjawab panggilan telepon.

Entah Owen berbicara pada siapa, tidak banyak percakapan hingga sampai dia mengakhiri panggilan.

"Baik saya akan ke sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status