Share

Suster Khanza?

Waktu telah menunjukkan jam tujuh malam. Kemala mengetuk pintu kamar Rion hanya sekadar memberikan obat padanya.

"Eh, Mama. Obat lagi?" Rion sudah begitu hafal ketika Kemala mendatangi kamarnya.

"Iya, la. Apa lagi?" ketus Kemala.

"Makasih." Rion mengambil obat dari tangan Kemala.

"Jangan lupa diminum!" cetus Kemala kemudian berlalu pergi.

Rion masuk ke kamar dan memperhatikan obat tersebut. Dia begitu heran karena setelah meminum obat dari dokter malah semakin menyakitkan kepalanya.

"Apa ini benar-benar resep Dokter? Atau––" Pikiran Rion melayang-layang membayangkan hal yang tidak-tidak.

Akhirnya dia memutuskan untuk tidak mengkonsumsi obat tersebut. Dia menyembunyikan obat tersebut di laci nakas dan berpura-pura tidur.

Obat itu memang membuat ngantuk, tak ayal Rion selalu terlelap dan bangun pagi hari dengan sakit kepala yang semakin parah. Selalu seperti itu dan terus menerus selama mengkonsumsi obat tersebut.

Benar saja, tidak berselang lama telinga Rion menangkap suara pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status