Share

Bab 637

Tentunya Widia paham dengan kata-katanya Tobi. Membayangkan situasi barusan, wajah cantiknya tak kuasa menyembunyikan semburat merah. Dia pun mengomelinya, "Apa yang kamu bicarakan? Aku bisa bilang begitu barusan itu murni karena terpaksa, demi menghadapi lawan."

"Hanya demi menghadapi lawan? Bukan karena ingin aku menjadi suamimu?" goda Tobi sambil tersenyum.

"Jangan mimpi!"

"Kecuali kamu berhasil membuat prestasi besar dan menduduki jabatan wakil direktur." Widia sengaja menggunakan perasaan untuk membangkitkan minat Tobi agar lebih mengembangkan potensinya.

"Benarkah? Jadi, aku harus buat prestasi besar seperti apa agar bisa menduduki jabatan wakil direktur?"

"Tentu saja harus memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan perusahaan. Misalnya, perusahaan kini memperluas bisnisnya ke industri perhiasan dan batu giok. Kalau bisa membantu perusahaan dalam bagian ini, kamu sudah termasuk punya pencapaian besar."

"Jadi, bagaimana baru termasuk bantuan besar?" Tobi bertanya lagi, "Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status