Share

Bab 671

Melihat Tobi begitu tegas, Widia tak kuasa menahan senyum dan berkata, "Benar saja, mulutmu itu bagaikan mulut gagak. Entah kenapa, semua orang yang kamu bilang nggak beruntung itu pasti akan berakhir sial."

"Kenapa malah disebut mulut gagak? Seharusnya ini ramalan ajaib, dong."

"Ya, ya, aku yang salah, seharusnya ramalan ajaib," kata Widia sambil tersenyum, suasana hatinya membaik setelah mendengar candaan Tobi.

Meski dia tidak begitu yakin Darel akan tertimpa masalah, entah kenapa, dia mulai percaya dengan omongan Tobi barusan.

Setelah menutup telepon, kilatan dingin melintas di matanya. 'Darel, kamu bukan hanya mengganggu Keluarga Saswito saja, tapi kamu juga menggangguku. Benar-benar cari mati.'

Namun, yang paling penting sekarang adalah menangani orang itu lebih dulu. Tobi langsung menelepon Hendro.

"Tuan Tobi!"

"Jelaskan, apa yang terjadi dengan Grup Lianto hari ini?" tanya Tobi tanpa berbasa-basi, bahkan nada bicaranya juga agak kasar, jelas-jelas mempertanyakan masalah itu.

And
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status