Share

Bab 75

Plak!

Terdengar suara tamparan yang begitu keras!

Widia tidak menyangka ibunya Cakra begitu sombong dan galak, jadi dia tidak sempat bereaksi. Akibatnya, bekas tamparan itu tampak jelas di wajahnya.

Sejak kecil hingga dewasa, dia selalu disayang oleh kedua orang tuanya.

Dia belum pernah diperlakukan seperti itu. Sudut matanya tampak berkedut.

Tania juga tidak tega melihatnya, tetapi saat dia teringat Widia telah merebut Tobi, dia pun menahan kata-katanya.

Widia berusaha bersabar dan tetap tenang, lalu berkata dengan suara datar, "Nyonya Saskia, ini semua kesalahan kami. Aku benar-benar minta maaf."

"Kamu pikir dengan minta maaf, masalah ini akan selesai? Kenapa kamu nggak mati saja?"

Sembari Nyonya Saskia meluapkan emosinya, tangannya kembali menampar Widia di tempat yang sama lagi.

Kali ini, sebenarnya Widia bisa menghindar.

Namun, dia bersabar dan menerima tamparan itu. Sekali lagi, wajahnya merasakan sakit yang membakar itu.

Setelah menjadi direktur dalam beberapa tahun ini, dia tel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status