Share

Bab 76

Raut wajah Widia terlihat buruk, tetapi dia tidak berani menjawab dan hanya ingin cepat-cepat keluar dari sana. Karena dia menyadari wanita itu jauh lebih sombong dan tidak masuk akal dibandingkan putranya.

Melihat Widia pergi, Cakra tampak kesal dan berkata, "Bu, lihat, mereka sama sekali menganggap remeh keluarga kita."

"Aku sudah tahu. Tenang saja. Aku nggak hanya membuat pria yang memukulmu itu berlutut di depanmu dan memohon ampun, tapi aku juga akan membiarkan dia tersiksa sampai mati."

"Wanita ini, aku janji akan membuatnya dengan patuh merangkak ke tempat tidurmu. Mengenai keluarganya, kamu bisa mengurusnya sendiri."

"Ya!"

Cakra tampak bersemangat.

Bocah, beraninya kamu memukulku. Nanti, aku akan membiarkan kamu melihat bagaimana aku mempermainkan istrimu.

Dia masih belum sadar kalau mimpi buruknya akan segera datang.

Setelah meninggalkan rumah sakit, Tania tersenyum pahit dan berkata, "Widia, rasanya kamu bukan hanya nggak menyelesaikan masalah, tapi malah makin menambah masal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status