Happy reading and enjoy!Chapter 30Tian's Trick Christian Li bertunangan dengan Su Yenny bukan hal ke kebetulan, melainkan takdir masa lalu yang terulang bertunangan dengan dan mungkin harus diselesaikan di kehidupan sekarang. Kenapa harus terkejut? Bukankah dirinya sudah pernah melaluinya di kehidupan sebelumnya? Garis nasib seperti anak sungai yang mengalir, kita tidak bisa membendungnya karena air itu justru akan meluap. Lebih baik mengikutinya kemudian membuat aliran sungai baru menuju tempat lain yang kita kehendaki.Lagi pula dengan menghadiri pesta tersebut artinya ia mendapatkan kesempatannya untuk memasuki keluarga Bao? Ayah kandungnya pasti akan terkejut dengan keberadaan dirinya di sana, Tian juga pasti tidak akan menyangka jika dirinya datang bersama Kai. Shashi merasa ini adalah ide yang paling gila juga tantangan besar, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tanpa berpikir panjang Shashi langsung menyetujui untuk pergi bersama Kai dan nenek Gu besok malam
Chapter 31 Your Mom is a Bitch "Kau yakin tidak apa-apa?" Sekali lagi Kai berbisik di telinga Shashi. Shashi tersenyum dengan sangat elegan. "Anda sudah menanyakannya berulang kali, seharusnya Anda sudah tahu jawabannya." "Kau tidak perlu berpura-pura tegar, lagi pula bahuku cukup kokoh untuk kau jadikan sandaran." Kai menepuk-nepuk pundaknya dengan lembut seraya tersenyum jail.Shashi menatap Kai dengan senyum masih mengembang di bibirnya. "Anda yakin sekali kalau saya punya perasaan terhadap Tuan Li." "Kai, sudah. Kau dari tadi kau terus saja menggoda Xiao Bao," ujar Nenek Gu seraya melotot kepada cucunya.Senyum elegan Shashi berubah menjadi senyum jail dan wanita itu menjulurkan lidahnya kepada Kai seraya bergelayut manja pada lengan nenek Gu. Kai mengusap tengkuknya dan tersenyum penuh kekalahan, sepertinya memang dirinya telah tergeser sebagai cucu kesayangan neneknya. "Kau jangan lagi menggoda Xiao Bao, kalau kau masih menggoda Xiao Bao, kau sama saja tidak menghormati t
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 32 Make a DealTepuk tangan bergema di ruangan itu, sebuah cincin telah melingkar di jari manis Su Yenny, begitu juga dengan Tian. Wajah Su Yenny terlihat berseri-seri, sedangkan Tian terlihat begitu tenang seperti biasa. Hanya ada seluas senyum tipis di bibirnya.Setelah itu Nyonya Besar Li menyerahkan hadiah pertunangan berupa beberapa macam kue tradisional dan uang tunai yang bernilai cukup besar sebagai simbol bahwa pernikahan tidak dapat dibatalkan. Nyonya Besar Bao menerimanya dengan ekspresi bahagia, tetapi Shashi yakin jika neneknya itu tidak sedang benar-benar bahagia karena beberapa kali ia mendapati mata wanita tua itu diam-diam seperti sedang mencari-cari seseorang di antara tamu undangan dan Shashi cukup yakin jika orang yang sedang dicari itu adalah dirinya. Shashi yang berada di pojok ruangan bersama Kai menuang arak ke dalam gelasnya sekali lagi dan Kai terlihat tersenyum mengejek menyaksikan Shashi yang mengangkat gelasnya."K
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 33DNA test "Bao Shashi, apa yang selama ini kuberikan masih kurang?" tanya Tian seraya memicingkan matanya. Ucapan Tian masuk akal, tubuhnya mungkin tidak lebih berharga dari pada seorang pelacur jika pria yang berbicara di depannya bukan Christian Li atau Li BoYan. "Saya menyadari jika tubuh saya hanya alat transaksi, Anda mendapatkan kesenangan dari saya dan begitu pula berbaliknya. Saya mendapatkan kehidupan yang nyaman dari Anda. Tetapi, setelah Anda menikah semuanya tidak sesederhana itu," ucap Shashi dengan lambat-lambat dan menatap mata Tian. Shashi memberanikan diri untuk mengucapkan semua isi hatinya setelah berpikir cukup lama di taman dan menyadari risiko menjadi wanita simpanan, apa lagi dengan statusnya sebagai seorang desainer gaun pengantin ternama akan dipertaruhkan. Shashi tidak ingin mengambil risiko yang akan membahayakan kariernya atau semua yang sudah dibangun akan musnah begitu Su Yenny mencium skandal terlarangnya bers
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 34That Bitch "Kau lihat, 'kan? Anak pelacur itu tidak tahu malu, sama seperti ibunya!" dengus Nyonya Besar Bao pagi-pagi sekali di kamar putranya.Bao Ji Yang, ayah kandung Shashi menghela napasnya. Hatinya terasa sangat sakit setiap kali membicarakan Gu Qian Zi. Ibunya memang tidak menyetujui hubungannya dengan wanita yang berstatus sebagai karyawan di kantornya, tetapi dia berniat memperjuangkan wanita itu bagaimanapun caranya. Sayangnya usahanya kandas bahkan sebelum dirinya mencoba karena pada malam ulang tahun Gu Qian Zi, saat dirinya bermaksud memberikan kejutan di malam ulang tahun kekasihnya, ia justru mendapati kekasihnya sedang bercinta dengan pria lain di atas tempat tidur. Baginya pengkhianatan adalah sebuah hal yang paling tidak dapat diterima, baik dalam bisnis maupun dalam hubungan lain. Bao Ji Yang tidak berpikir dua kali untuk meninggalkan tempat tinggal Gu Qian Zi, ia bahkan tidak ingin melihat wanita itu lagi. Sedikit pun t
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 35Husband to be! Besoknya jam lima sore, Tian datang ke studio Shashi, karena sudah di luar jam kerja di sana hanya ada Shashi dan An. Yang lain sudah pulang. Tian memberikan kode kepada An agar meninggalkannya berdua dengan Shashi dan An mengangguk patuh lalu wanita itu pergi. Tian mendekati Shashi yang sedang memegangi gulungan kain yang dibentangkan sepanjang dua meter berwarna merah yang dipenuhi dengan sulaman berbentuk burung Phoenix yang terbuat dari benang emas di dinding dengan salah satu ujungnya dijepit menggunakan alat khusus."Anda baru saja mempersulit hidup saya," ucap Shashi disertai dengusan pelan. Karena tanpa An, tidak ada yang membantunya menggulung kain dan memindahkannya ke tempat penyimpanan kain. Kain itu memang hanya berukuran 10 meter saat dibentangkan secara keseluruhan, tetapi beratnya lebih dari 10 kg dan menempatkannya di rak yang kebetulan berada di atas, ia harus menaiki tangga untuk menjangkau rak itu. Ia akan
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 36Let's Play the GameNyonya besar Bao menatap pria paruh baya di depannya, terlihat sangat kesal hingga seperti hendak menelan mentah-mentah salah satu pelayan yang sudah bekerja dengannya puluhan tahun. "Kau benar-benar tidak becus mengurus hal sepele!" katanya seraya mengepalkan tangannya."Nyonya, saat itu Anda hanya menyuruh saya mengancam Ming Hao dan memberikannya uang agar mereka kembali ke Henan." "Seharusnya kau habisi saja mereka dengan cara apa pun," gumam Nyonya Besar Bao, putus asa karena anak dari wanita yang dicintai putranya kini kembali lagi berada di Guangzhou. Ia khawatir jika Shashi benar-benar cucunya, maka putranya pasti tidak akan mengampuninya atas dosa yang telah dilakukannya. Ia telah memfitnah Gu Qian Zi, juga memisahkan mereka. Putranya pastinya tidak akan melihatnya lagi karena sepanjang hidupnya, putranya hanya pernah jatuh cinta satu kali yaitu kepada Gu Qian Zi.Kehidupan rumah tangga putranya bersama Su Lin E
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 37Agree "Bagaimana jika yang menang mentraktir makan malam di restoran termahal di Guangzhou?" tanya Tian. Ide makan malam di restoran termahal sepertinya ide terburuk yang ada di kepala Tian, batin Shashi. Ia menggelengkan kepalanya. "Tidak, saya tidak ingin terlihat di muka umum bersama Anda." Bibir Tian membentuk senyum. "Bukankah ini juga tempat umum? Siapa saja bisa memotret kita di sini." "Saya yakin Anda memiliki perhitungan yang matang sebelum menghampiri saya di tempat ini." Tian mengakui, Shashi cukup cermat dan realistis dalam berpikir. Ia tidak akan menghampiri Shashi jika tempat itu bukan bangunan milik keluarga Li dan orang-orang yang berada di sana adalah orang-orangnya juga yang sedang bekerja dengan gaya santai. Bar itu sudah ada sejak Tian belum dilahirkan, tetapi bisnis itu tidak lagi terurus dan perlahan tergerus oleh pergantian zaman menjadi bar kuno yang di siang hari dijadikan tempat bekerja beberapa pegawainya yang