Share

Bab 19a

“Di mana?”

“Ali enggak ada di sini, lagi pula kenapa Mbak tanya Ali? Dia bahkan enggak pernah mau masuk ke ruangan. Lagi pula, dari mana Mbak tahu soal Mas Ali? “

Nada hanya terdiam. Ia sendiri hanya mengingatnya secara samar-samar, yang jelas, seolah Ali adalah orang terakhir yang ia temui sebelum ia membuka mata.

“Mimpi,” kata Nada.

“Bisa-bisanya kamu memimpikan orang lain, aku bahkan merawatmu selama ini.”

“Makasih.”

“Enggak, aku yang harusnya mengucap terima kasih. Terima kasih karena Mbak udah mau membuka matamu kembali.”

“Jangan nangis!”

“Aku lebih suka kamu mengomel seperti dulu, dari pada terus tidur seperti ini.”

Nada hanya tersenyum saja, meski ia ingin sekali mengusap rambut Ilyas yang tepat di sebelah telapak tangannya, tetapi bahkan untuk menggerakkan tangan saja ia kesulitan.

“Nak, ada yang sakit?” tanya Abah.

Nada hanya tersenyum.

“Enggak usah dipaksa, kamu ingin menjewer a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status