Share

Bab 32

“Siapa?”

Saat itu bukannya menjawab. Ali justru hanya mengukir senyum.

“Kepo!” katanya.

“Sudahlah, lupakan saja! Kamu sendiri, kenapa makan begitu rakus? Apa perceraian itu membuatmu sakit hati, sampai-sampai melampiaskannya pada makanan? Kamu ini wanita macam apa? Di mana-mana orang galau itu enggak mau makan, bukan tambah nafsu.”

“Enggak begitu, aku hanya sudah lama enggak mencicipi makanan ini.”

“Hah? Apa suamimu segitu pelitnya sampai sate pun enggak sanggup dia belikan. Sini ayo! Aku ajak kamu makan 100 tusuk lagi!”

“Ck, sudahlah. Kamu ini meledek terus, kamu pikir lambungku sebesar apa?"

“Lah, memang besar ‘kan?”

“Nyebelin ih, lagi serius masih saja bahas sate. Zayn bukannya enggak pernah membelikanku makanan ini dan itu. Hanya saja, kami memang jarang punya waktu untuk makan di luar?”

“Kenapa?”

&ldquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status