Share

Play the Game

“Kamu pasti belum makan, ‘kan? Ayo aku temani makan. We need to talk, anyway.”

Daripada berkilah lebih jauh, aku merasa kalau lebih efisien jika berkata jujur dengan Zean.

“Alright,” sahut Zean sambil berdiri.

“Kalau gitu, kami pamit dulu, ya, Kak,” pamit Rere kemudian, lalu ia berdiri.

“Tidak. Tidak usah. Aku sudah memesan tempat lain untuk makan siang dengan Anna. Jadi, kami pamit undur diri.”

“Iya, Re. Kan yang pesan tempat ini kakakmu, masa kalian yang keluar, sih. Jadi, kami pamit dulu, ya. Terima kasih jamuan makan siangnya,” timpalku sambil berdiri.

“Tapi, Kak⏤”

Aku menggeleng, memberi isyarat agar Rere tidak menuntaskan kalimatnya, lalu tersenyum pada gadis itu.

“Nanti kabari aku tentang jam penerbanganmu buat besok, ya? Let’s meet again before you take off tomorrow.”

Rere menghela napas panjang. Menyerah membujukku lagi agar tetap tinggal, lalu ia mengangguk pelan sambil tersenyum ke arahku.

“Oke, Kak.”

Detik berikutnya, tiba-tiba Zean meraih tanganku, lalu mengge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status