Share

Spoil

“Siapa yang barusan telpon?”

“ASTAGA!” 

Aku yang baru saja menutup telpon, langsung terkaget karena Zean yang tiba-tiba berbisik tepat di samping telingaku.

“Zean! Jangan bisik-bisik tepat di telinga, ih! Aku kaget, tahu!” omelku sambil memukul dadanya kesal.

Ketika mendapati bahwa lengannya masih melingkari belakang perutku, aku buru-buru melepaskannya.

"Kenapa peluk-peluk segala, sih? Panas, tahu. Kamu nggak kepanasan, apa?" gerutuku sambil menjauhkan lengannya dari tubuhku yang tadi ia rengkuh.

“Kan Anna yang tadi memelukku duluan,” balas Zean dengan nada santai, tetapi sorot matanya menatapku jahil.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status