Share

Bab 88

Alagar dengan langkah berat menuju kamarnya, meninggalkan Ayahnya yang masih berdiri di ruang tamu.

Begitu pintu kamar tertutup, amarah yang tertahan seakan meluap tak terkendali. Dia segera menghampiri bar mini di sudut kamarnya, mengambil sebotol anggur yang tersimpan rapi di rak.

Dengan tangan gemetar, Alagar menuangkan anggur tersebut ke dalam gelas kristal yang ada di atas meja.

Tanpa ragu, dia menenggak habis isinya, merasakan sensasi panas yang menjalar dari tenggorokan hingga ke perutnya. Emosi yang bercampur aduk semakin memuncak.

"Kenapa Ayah jadi seperti ini?" gumam Alagar dengan nada yang penuh penyesalan. "Biasanya dia tidak mengambil tindakan sendiri dan selalu memberitahu aku sebelum mengambil keputusan."

Mata Alagar menatap kosong gelas anggur yang telah kosong di tangannya, seolah mencari jawaban dari pertanyaan yang terus menghantui pikirannya.

Dalam hatinya, rasa kecewa dan amarah bergulir, membayangkan bagaimana Ayahnya telah berubah dan tak lagi sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status