Share

Part 82

Menekan dial hijau, aku memutuskan untuk meneleponnya, karena sudah tidak betah berlama-lama di Jakarta.

“Kenapa sih, La? Kamu ganggu Ayah aja. Ayah lagi liburan sama Delima. Kamu kalau butuh apa-apa tinggal kirim pesan aja nggak perlu telepon!” Terdengar respons tidak suka dari pria yang katanya ayahku itu. Mungkin karena sudah mempunyai kehidupan baru, jadi dia tidak lagi mau diganggu.

“Jemput aku di Jakarta, Yah. Aku mau pulang ke Cirebon,” kataku terbata, menahan perih yang kian meraja.

“Ayah nggak bisa, Sayang. Kamu minta diantar sama Aliando saja. Biasanya juga kemana-mana sama dia!”

“Ya sudah.” Menutup sambungan telepon secara sepihak, merasa kalau saat ini jarak antara aku dan Ayah semakin jauh saja.

Entahlah! Dia selalu bilang sayang, tetapi tidak pernah menunjukkan sedikit pun perhatian. Mungkin dia pikir hanya dengan memberi banyak uang saja sudah cukup membahagiakan diriku, padahal uang bukanlah kebahagiaan sebenarn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tiah
masa iya virgo jahat.??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status