Share

Kekacauan Desa

Tawa Nilam membuat ibunya yang berada di dapur buru-buru mematikan kompor. Bu Rosidah dan Indah langsung menuju ke kamar untuk melihat apa yang terjadi, sedangkan Nur hanya berdiri di pinggir ranjang dengan tubuh gemetar.

"Kenapa, Teh?" tanya Bu Rodiah.

Nur tidak menjawab, ia hanya menunjuk ke arah Nilam di mana gadis itu berselonjor kaki. Kepalanya bergerak-gerak perlahan, bibirnya melantunkan nyanyian berbahasa Sunda.

"Istigfar, Neng. Nyebut. Ini Ibu, Nak." Bu Rosidah hendak mendekat, tetapi tangannya ditarik oleh Nur, sebab ia takut terjadi sesuatu pada ibunya.

Lir janji kembang malati nu Geulis

Bray ebon-ebon cing gurinyai

Tapak kembang sajagad

Marurag kana wastu palastra

Setelah melantunkan tembang tersebut, Nilam menoleh ke arah tiga wanita yang berdiri ketakutan juga khawatir akan keadaan gadis itu. Perlahan tubuhnya memutar perlahan, lantas turun dari ranjang sembari tersenyum. Bola matanya berputar ke kanan dan kiri, mengikuti gerak kepalanya.

Nur yang yakin kalau ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status