Share

14. Isolator Cemburu

“Duh. Yang kemarin kemana-mana selalu berdua. Romantisnya,” ucap Resa dengan nada meledek.

“Apa yang romantis? Orang rame-rame kok’,”

“Lah ini apa coba?” Resa menunjukkan foto di HP-nya.

Mataku membelalak. Ini kan’ foto saat Ricky menggenggam tanganku dan membawanya ke arah dadanya? Huhuhu. Wajahku merona. Ini siapa lagi yang jadi paparazi?

“Kamu dapat dari siapa?” tanyaku.

“Mbak Ningsih,” Senyum jahilnya masih nampak.

“Ish. Kurang kerjaan Mbak Ning,”

“Hahaha... Mukanya enggak usah merah kali Non,” Aku malas menanggapi omongan Resa. Saat ini kami sedang berada di perpustakaan. Ngadem. Mumpung sepi dan jam kosong bagi kami.

“Itu kan’ Mutia?” celetuk Resa.

Aku menoleh ke arah yang ditunjuk Resa. Iya itu kan dia? Demi apa coba dia bolak balik kesini? Setahuku memang tidak ada seorang guru atau karyawan pun yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status