Share

28. Birunya Cinta

“Uh, seger banget anginnya ya, Ly?”

“Heem,” ucapku sambil sesekali mencium pipinya gemas.

“Wah, kamu kayaknya seneng banget, Ly? pakai acara cium-cium juga,”

“Hehe, habis dianya lucu. Pipinya gembul lagi,”

“Ya iyalah, anak aku gitu. Ya kan, Aurora?” Resa mencubit gemas putrinya yang sudah berusia delapan bulan.

Saat ini kami sedang menikmati semilir angin di Jetis. Pulang sekolah, aku langsung menuju ke Jetis. Sebelumnya aku ke rumah Resa untuk meminjam bajunya. Malas soalnya kalau harus pakai seragam keki ke pantai.

“Noh, lihat,” bisik Resa.

“Apa?” Aku pun ikut berbisik.

“Ada orang yang kesel rupanya. Kayak pengin nyemprot orang,”

“Iya. Kamu yang bakalan disemprot,” Kami terkikik.

Aku sesekali melirik Ricky yang memilih duduk sangat jauh dari kami berdua. Jangan lupakan muka kesalnya.  

Ya. Akhi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status