Share

34

Mungkin ucapanku tadi telah membuat lelaki itu kesal. Jadi saat aku kembali dan membawakan segelas kopi hadiah nampak cemberut dan menatap diri ini serta cangkir kopi secara bergantian.

"Apa ini?"

"Kopi?"

"Apa Saya minta americano?"

"Uhm, sa-saya pikir anda hanya ingin kopi hitam."

"Kau tidak bertanya dulu kopi apa yang saya inginkan dan bagaimana kau akan meletakkan gulanya."

"Kebetulan saya bawakan gula terpisah, untuk persiapan jangan-jangan kurang gula," ucapku sambil mengeluarkan dua bungkus kecil gula dari kantung blazerku.

Lelaki itu tertawa melihat gula yang kupegang di tangan.

"Kau cerdik sekali, tapi aku tidak ingin minum kopi hitam."

"Jadi, mau kopi apa Pak?"

Untungnya ada mesin pembuat kopi yang tidak jauh dari ruangan direktur jadi aku tidak perlu repot-repot meracik, tinggal mengarahkan gelas ke kran kopi saja.

"Capuccino dengan cream!"

"Baik, Pak." Demi mempersingkat waktu dan percakapan aku segera mengambil cangkir kopi tersebut dan bersurut mundur sambil membungk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yuniki
Keren Thoor, yuk ah hempaskan Arman dan Aruni.
goodnovel comment avatar
Nurul Fajar
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Ely MR
lanjut author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status