Share

BAB 116

Hampir dua minggu, Lucca tidak berada di mansion. Laki-laki itu tidak juga menghubunginya sama sekali meski Abigail tahu kalau dia selalu berkomunikasi dengan Serafine. Abigail mencoba mengabaikan perasaan kecewa dalam hatinya dan berusaha bersikap biasa saja. Mencoba menjalani harinya yang membosankan di mansion Lucca karena tetap tidak diperbolehkan keluar hanya untuk berjalan-jalan hingga membuatnya kesal sekali.

"Unbeliveble."

Seruan itu membuat Abigail mengangkat pandangan dari adonan kue browniesnya. Mengeryit memelihat seorang lelaki Italia berbadan besar berdiri di dekat pintu dapur. Rambutnya coklat, tatapan matanya tajam, ekspresinya bengis dan tidak ada senyuman yang terukir di sana. Auranya yang mengintimidasi mengingatkannya akan sosok Lucca meski tidak setampan suaminya. Mereka serupa.

"Sialan Lucca Alonzo!" Decaknya, mendekat tanpa ragu. "Dia bahkan tidak mengundangku saat acara pernikahannya. Brengsek memang!"

Umpatannya menggema, Abigail mengedarkan pandangan menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status