Share

BAB 123

Tiga minggu penuh ketenangan di mansion, sebaliknya Abigail merasa sesak akan hal itu.

Tangannya masih tetap bergetar meski ekspresinya begitu tenang. Dengan cekatan mengusapkan handuk hangat ke wajah suaminya yang belum sadarkan diri sejak insiden di laut itu meski keadaanya sudah melewati masa kritis. Berusaha keras menahan air matanya agar tidak mengalir, karena dia lelah menangis. Seharusnya dia tidak perlu membuang-buang tenaganya untuk menangisi lelaki yang sudah biasa berada dalam kondisi seperti ini. Tertidur selama berhati-hari dengan perban yang membalut lukanya. Namun tetap saja, dia menangis.

Abigail memperhatikan badan Lucca yang dibiarkan tanpa baju setelah mengganti perban lukanya. Ada banyak luka serupa yang membuat Abigail bergidik. Perlahan dia mengulurkan tangan untuk menyentuh bekas luka yang terlihat sudah cukup lama dan air matanya tidak bisa bertahan hingga mengalir begitu saja.

"Kenapa?" suaranya bergetar. "Kenapa kau harus hidup seperti ini, Lucca?" Tangann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status