Share

BAB 121

Mungkin benar apa yang pernah dia simpulkan dulu, jika seorang lelaki bersikeras mempercayai jika cinta itu hanyalah bullshit belaka, maka tidak akan ada yang bisa menghentikannya melakukan apapun untuk wanita yang menyentuh hatinya pertama kali bahkan rela mengorbankan nyawa yang dulu menjadi prioritas utamanya untuk hidup hingga mengabaikan apapun.

Abigail hanya tidak percaya bahwa dialah yang bisa menyentuh sisi lain Lucca hingga membuatnya seperti ini.

"Hmmm..." erangan tertahannya terdengar, Lucca mendaratkan ciumannya di area leher dan perlahan semakin turun ke bawah yang Abigail yakini akan berbekas nantinya. Selalu begitu, seperti sengaja memperlihatkan tanda kepemilikan yang mutlak hingga membuat Abigail malu jika pelayan di mansion melihatnya. Namun Lucca tidak akan bisa dihentikan begitu saja.

"Pizza,” Ucap Abigail. "Aku mau makan pizzanya."

Lucca menghentikan ciuman di dadanya, mengangkat kepalanya yang langsung bertatapan dengan Abigail.

"Kau lapar?"

"Tentu saja ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status