Share

BAB 143

Rhea menangis di depannya saat mereka sampai di dermaga. Raut wajahnya lebih ceria, tidak lagi pucat dan matanya berbinar.

"Sampaikan salamku untuk putrimu," ucap Abigail. "Nanti jika aku kembali ke Napoli, aku akan mencari kalian."

"Ada toko roti di dekat dermaga, sebutkan saja namaku. Mereka akan menunjukkan di mana rumahku."

Abigail mengangguk, Rhea mulai menangis.

"Ini keajaiban. Aku benar-benar merasa beruntung. Kau menolong kami semua."

"Tidak!!" Abigail menggelengkan kepala. "Aku tidak melakukan apapun."

"Suamimu yang melakukannya dan aku tetap berhutang budi padamu. Terima kasih Abigail."

Abi tersenyum, menggenggam tangan Rhea dengan mata berkaca-kaca, "Selalu ada harapan di kondisi tersulit sekalipun jadi kau tidak boleh menyerah. Apalagi kau memiliki seorang putri yang harus kau lindungi. Ingat perkataanku baik-baik."

Rhea mengangguk, "Aku tidak akan seperti itu lagi. Kau membantuku untuk percaya."

Abigail tersenyum, menatap Rhea yang bahagia sampai Lucca merangkul bahunya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status