Share

BAB 60

Ketiganya langsung menatapnya, begitu juga Lucca. Geovani bersorak riang. "Good. Kau benar-benar memiliki pelayan yang serba guna Luc."

Geovani berdiri dari duduknya, menarik tangan Abigail yang terkesiap dan mendudukkanya di depan piano. Dipandanginya tuts hitam dan putihnya agak lama.

"Apa yang harus aku mainkan?" Tanyanya saat mendongak, menatap Geovani yang berdiri menyandarkan sikunya di atas piano.

"Terserah. Kau bisa mengejutkan kami dengan hal itu."

Abigail menelan salivanya, melihat ke arah Lucca yang memandanginya dalam diam lalu menatap deretan tuts piano. Direnggangkannya kesepuluh jemarinya dan mulai menekan tutsnya hingga menciptakan satu harmoni lengkap yang indah namun juga menyayat hati.

"Ahh, love story. Pilihan yang bijak, Abi," decak Geovani.

Abigail tersenyum, mulai nyaman memainkan lagu yang dia bisa untuk sekedar menyenangkan ketiganya meski Lucca terlihat tidak peduli. Sibuk menghabiskan winenya tanpa ekspresi.

"Bravooo!!!" Geovani menepuk tangannya sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status