Share

25. Piknik Mendadak

"Mau kemana kita, Tan?" desak Marissa setelah sekian lama.

"Tidak ke mana-mana, hanya sebuah tempat yang bisa membuat pikiran menjadi segar saja," balas Tristan.

Mobil membawa mereka berdua berbelok ke sebuah tempat yang berada di tepian sebuah danau. Air yang biru terhampar begitu luas di depan mata keduanya.

"Dia membawaku piknik?" batin Marissa sedikit terkejut.

Tristan nampak berjalan santai, angin danau yang sejuk menyergap dan mengayun rambut Marissa yang tergerai panjang. Begitu juga dengan Tristan, dia terlihat sangat menikmati hembusan angin itu untuk mengisi paru-parunya yang hampir delapan bulan hanya terisi polisi udara keramaian kota.

"Aku belum pernah membawamu ke manapun setelah kita menikah. Bahkan, kita membiarkan tiket bukan madu ke Swiss kita hangus begitu saja." Tristan terlihat tak biasa.

Pria yang biasanya bicara dengan nada tinggi dan juga amarah, kini bicara dengan penuh kehati-hatian dan kelembutan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status