Share

23. Kejadian Kelam Keluarga Ahli Waris

"Silahkan! Silahkan kak Bayu memberitahu semuanya pada mama dan papa."

Rafri terlihat menantang kakaknya. Kedua tangannya seolah mempersilahkan kakaknya untuk berbuat semaunya.

Urat leher Bayu menonjol menunjukkan betapa emosi nya lelaki itu sekarang. Namun Rafri berusaha tenang. Dia tidak ingin terpancing emosi dari kakaknya.

"KAMU...!"

Bayu berteriak dan mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah adiknya yang santai. Telunjuk dan urat lehernya benar-benar bergetar di hadapan Rafri.

"Sudah...sudah...Ayo den keluar saja."

Bi Ijah menggandeng tangan Bayu untuk menyuruhnya keluar bersama dari kamar Rafri.

"DIAMLAH BI!"

Bayu berteriak dan melepas kasar gandengan tangan bi Ijah. Seketika, tangan bi Ijah terlepas dan gemetaran karena takut pada teriakan Bayu.

"KAK BAYU YANG SEHARUSNYA DIAM! Jangan pernah sekali-kali membentak orang tua. Apalagi Bi Ijah."

Rafri melihat bi Ijah ketakutan karena kakaknya, spontan saja matanya terbelalak dan gigi yang menggertak hingga otot kepalanya juga men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status