Share

SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU
SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU
Penulis: Ningsi kaho

Episode 01

Gebbie sedang bekerja di sebuah restoran pizza yang letaknya di tengah kota.

"Gebbie, tolong antar pesanan pizza ini ke universitas depan walikota itu, ya?" Kata bosnya.

"Ah, iya baik bos." Jawab Gebbie penuh semangat.

Gebbie tanpa menunda-nunda waktu lagi, ia segera mengantarkan pesanan pizza itu ke universitas yang di katakan oleh bosnya.

"Wah, pemandangannya bagus sekali, tunggu saja ya, aku akan segera menjadi mahasiswa." Gumam Gebbie.

Gebbie segera turun dari motornya dan berteriak memanggil para anak muda yang sedang bermain basket di lapangan basket.

"Kakak-kakak.... Pizza pesanannya sudah datang!" Panggil Gebbie.

Parah anak muda itu segera berhenti bermain basket dan melambaikan tangan pada Gebbie memberi tanda kalau merekalah yang telah memesan pizza itu.

"Adik kecil disini." Panggil mereka.

Gebbie segera menghampiri mereka dan memberikan pesanan itu pada mereka dan langsung pulang setelah itu.

"Ini pesanannya kakak-kakak." Ucap Gebbie sembari tersenyum manis.

Di perjalanannya kembali, tiba-tiba ia melihat ada seorang laki-laki dengan wajah tertutup helm full face merebut sebuah tas dari tangan empat orang pria. Perkelahian pun terjadi dan Gebbie memperhatikannya tidak jauh dari mereka.

Gebbie mengira bahwa ia adalah seorang penjahat.

"Anak itu, beraninya dia! Mati kau ya!" Ucap Gebbie.

Gebbie pun berusaha mengejarnya.

"Astaga, dia cepat sekali, aku harus lebih cepat lagi jangan sampai aku kehilangan dia." Kata Gebbie sambil menarik gas motornya.

Belakangan ia baru tahu bahwa justru empat pria pria tersebut telah menjambret tas tersebut dari seorang wanita dan si pria berhelm itu mengambilnya kembali lantas menyerahkannya pada si wanita tanpa mau memberitahukan identitasnya.

"Ini tasmu!" Kata pria itu.

"Terima kasih banyak. Aku ingin mentraktir mu minum kopi, boleh aku minta informasi kontakmu?" Ucap wanita itu.

Namun pria itu menolak dan langsung pergi.

"Eh, aku sungguh ingin membalas Budi baikmu." Kata wanita itu lagi.

Tapi pria itu telah pergi menjauh dari wanita itu, segera Gebbie menghampiri wanita itu.

"Kenapa dengan pria tadi itu?" Tanya Gebbie pada si wanita.

"Aku merasa seperti aku telah menemukan pangeranku tadi, dia bahkan baru saja mengembalikan tasku." Jawab wanita itu sambil terus menatap pria itu yang semakin menjauh pergi.

"Oh, jadi ini tasmu?" Ucap Gebbie sedikit terkejut.

"Tas ini bagaikan sepatu kacaku." Kata wanita itu.

Gebbie mengerutkan keningnya dan wanita itu juga pergi setelah melihat jam tangannya.

"Sepatu kaca? Apanya! Tapi setidaknya masih ada pria baik di luar sana." Kata Gebbie sambil tersenyum kecil.

Tiba-tiba ponsel Gebbie berdering dan itu adalah panggilan telepon dari bosnya.

"Astaga! Halo bos, aku barusan selesai mengirim pizzanya dan aku sekarang dalam perjalanan kembali ke sana." Kata Gebbie dan segera menghidupkan motornya dan pergi.

Sekembalinya di toko tempat ia bekerja, Gebbie mengambil semua makanan yang hampir kadaluarsa yang sudah siap dibuang oleh bossnya.

"Astaga, menjijikan!" Kata bosnya.

Dengan jijik si boss memperbolehkan ia melakukannya.

"Apa? Ini kan belum kadaluarsa sampai hari ini berakhir! Lagipula nanti kau akan membuangnya, jadi akan aku makan semua ini." Kata Gebbie.

"Terserahlah! Ambil! Ambil saja semuanya." Kata bosnya.

"Kau memang yang terbaik bos! Kau baik sekali." Ucap Gebbie.

"Astaga." Kata bosnya lagi.

"Sampai jumpa bos." Ucap Gebbie sambil melambaikan tangannya.

"Sana, pergilah!" Kata bosnya.

 

Dalam perjalanan pulang Gebbie bertemu dengan segerombolan berjas putih sedang mencoba menarik seorang wanita muda masuk ke dalam mobil, melihat wanita itu berusaha kabur dan meminta tolong, segera Gebbie menghubungi taxi. Kemudian ia berjalan ke arah mereka setelah mengetahui sopir taxi telah menunggu di tempat yang Gebbie katakan, dengan santai ia berjalan seolah-olah tak tau apapun, dan dengan cepat ia menarik tangan wanita itu lalu mereka kabur.

Karena Gebbie mengetahui area itu ia bisa bersembunyi dari para pria berjas putih itu dan membawah wanita itu segera pergi ke sopir taksi yang telah menunggu.

"Terima kasih, nona aku akan membalas kebaikanmu, siapa namamu?" Ucap si wanita.

"Tidak ada waktu, pergilah." Kata Gebbie.

Gebbie merasa lega merasa telah menolong wanita itu, namun kini ia menjadi target dari para pria berjas putih itu.

"Dia disana!" Teriak salah satu pria berjas putih.

Gebbie segera berlari dengan cepat. Jelas terlihat Gebbie berlari-lari dengan tergesa-gesa saat melarikan diri dari beberapa pria berjas putih yang tengah mengejarnya. Dia baru berhenti setelah ia merasa cukup aman dari mereka dan dengan napas ngos-ngosan dan wajah coreng moreng.

"Ya ampun, mereka sangat cepat, mereka bahkan tidak membiarkan aku mengatur nafas walau hanya sebentar." Kata Gebbie.

Di depannya, dia melihat seseorang yang memakai rok panjang dan berambut berambut panjang, sedang ganti baju di depan umum. Yah, walaupun tempat itu sepi. Wanita itu sungguh tak percaya melihatnya.

"Apa wanita di daerah ini berjiwa sebebas itu?" Kata Gebbie tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Tapi kemudian wanita itu berbalik... dan membanting wignya di depan Gebbie.

"Wkwkwk! Cowok ternyata, tapi cantik euy." Gebbie tertawa kecil.

Awalnya Gebbie jelas melongo saking kagetnya. Tapi dia tak punya waktu memikirkannya lebih jauh karena tepat saat itu juga, terdengar suara orang-orang yang mengejarnya semakin mendekat.

"Sepertinya nona itu lari ke arah sana!" Kata orang-orang yang sedang mengejar Gebbie.

Panik luar biasa, Gebby sontak berlari ke arah pria itu dan meminta pria itu untuk meminjamkan tubuhnya.

"Biarkan aku meminjam mu sebentar saja." Kata Gebbie sambil melepas jaketnya.

Gebbie lalu melingkarkan tangan pria itu ke pinggangnya seolah-olah mereka lagi bermesraan dan hal itu sukses mengecoh para rombongan yang mengejarnya.

"Akhirnya mereka pergi juga, terima kasih." Ucap Gebbie.

Begitu para pria berjas putih itu pergi, mendadak muncul sekumpulan pria berjas hitam dan sepertinya mereka tengah mengejar si pria muda itu.

"Sepertinya tuan muda lari ke arah sana!" Kata orang-orang itu.

karena mendadak pria muda itu panik lalu menyudutkan Gebbie ke tembok.

"Biarkan aku meminjam mu sebentar saja!" Kata pria muda itu kembali.

"Bagaimana hal semacam ini bisa give and take?" Kata Gebbie protes.

Saat wanita itu protes, si pria sontak mengancam akan menciumnya kalau dia protes terus.

"Bergerak sekali lagi, aku akan benar-benar menciummu!" Kata pria muda itu.

Tapi saat sekumpulan pria berjas hitam itu lewat, seseorang di antara mereka tak sengaja menyenggol si pria muda itu dan chu~~~ bibirnya mendarat tepat di bibir Gebbie dan kontan membuat mereka berdua sama-sama melotot kaget.

Bersambung...👉

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status