Share

45. Kunjungan Dari Adik-adik Mas Mirza

“Ada apa ya Mas?”

Aku benar-benar tak bisa menahan rasa ingin tahuku.

Mas Mirza kemudian segera mendekati saudara-saudaranya yang sekarang tampak sedang menunggu kami di depan pintu.

“Dari mana saja sih Mas, kalian?!” sergah Arman terdengar emosional.

“Kenapa kalian tak bisa dihubungi sih? Apa kalian semiskin ini sekarang sampai-sampai nggak punya uang buat beli kuota?” Di dalam amarahnya Arman mulai menyindir kami dengan kalimat yang mengandung hinaan.

Meski berusaha bersabar hatiku tetap menjadi memar mendengar ucapannya. Secepatnya aku mengambil gawaiku di dalam tas dan menemukan jika benda pipih itu telah mati.

Sepertinya aku lupa untuk mengisi daya ponselku, hingga tak ada yang bisa menghubungi kami.

Sementara sudah beberapa bulan ini Mas Mirza tak lagi mengisi kuota gawainya karena kami benar-bena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status