Share

46. Ulah Dina

“Kalau begitu katakan padaku apa yang kamu mau?”

Mas Mirza bertanya masih dengan menyajikan kesabarannya.

Dina melemparkan tatapannya yang tajam ke arah Mas Mirza sebelum kemudian ikut melirik sekilas ke arahku.

“Aku mau tetap bisa megang uang juga.”

Dina masih mempertahankan sikapnya yang seringkali sangat tidak masuk akal, kian jelas menampakkan ketamakannya terhadap harta saudara-saudaranya.

“Kalian semua tahu kan kalau keadaanku ini selalu tak bisa lebih baik, aku masih saja miskin bahkan punya suami yang nggak pernah bisa ngasih aku hidup enak. Pernah nganggur lama dan nggak bisa kerja, kalaupun kerja selalu hasilnya nggak pernah seberapa bila dibanding pengeluaran kami yang banyak.”

“Itu semua karena kamu kurang bersyukur Bu,” timpal Muchtar yang sepertinya sudah lelah terus menerus disudutkan itu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status