Share

20. Telur Ceplok

Dia terus menatapku meskipun tidak segarang tadi. Merasa tidak enak diperhatikan seperti itu, akhirnya aku berdiri dan merapikan baju-baju yang berantakan itu, lalu menyimpannya ke tempat cucian.

"Sebaiknya kamu mandi, kamu belum melaksanakan salat zuhur 'kan?" Om Do setengah berteriak.

Huft, lagi-lagi!

Tidak ingin protes akhirnya aku melakukan apa yang barusan diperintahkan, mandi dan salat sebisanya aku.

Selesai salat aku melihat pria itu sedang duduk di depan laptopnya. Berarti dia tidak ikut menjaga tokonya, aku menyimpulkan seperti itu. Kalau begitu pasti dia punya pekerjaan lain atau mungkin kebetulan hari ini dia ada kegiatan di luar dan tidak di toko. Entahlah.

Karena di kampus aku belum sempat beli makanan, maka sekarang aku merasakan kalau perut ini perlu diisi. Aku berjalan keluar dari kamar sambil memegangi dan mengusap perutku.

"Kalau kamu lapar di kulkas ada telur. Aku belum sempat belanja bahan makanan lainnya." Pria itu seperti tahu apakah yang aku rasakan.

"Terus aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status